VISI, MISI, TUJUAN

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS PATTIMURA

Visi

Visi Program Studi Magister Pendidikan Matematika Universitas Pattimura adalah:

Mengembangkan Pendidikan Matematika yang berorientasi pada Konstruktivisme, Psikologi Kognitif, dan Etnomatematika Kepulauan untuk menghasil­kan lulusan yang unggul, berkarakter, dan berbudaya pada tahun 2035.

Pada rumusan visi PSMPM UNPATTI, terdapat 6 (enam) kata yang perlu diberikan penjelasan lebih jauh, yakni:

  1. Konstruktivisme merupakan teori yang memandang bahwa pengetahuan merupakan hasil konstruksi kognitif melalui aktivitas seseorang, baik berdasarkan hasil pengamatan atau pengalaman terhadap realitas eksternal (eksogenous), hasil abstraksi kognitif tanpa pengaruh realitas eksternal (endogenous), maupun berdasarkan hasil interaksi dengan lingkungan (dialektikal). Konstruktivisme memandang pengetahuan tidak boleh ditransfer, tetapi diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing orang. Setiap orang harus mengonstruksikan pengetahuan sendiri. Implikasi penerapan konstruktivisme adalah kemandirian belajar mahasiswa dan lulusan magister pendidikan matematika akan terus berkembang. Mereka dapat belajar dan mengonstruksikan berbagai pengetahuan dan berkembang menjadi lulusan yang memiliki kompetensi tinggi.
  2. Psikologi Kognitif merupakan studi mengenai kognisi, proses-proses mental yang mendasari perilaku dan belajar manusia. Psikologi kognitif berkaitan dengan proses persepsi informasi, pemahaman, proses berpikir dan pemecahan masalah. Melalui proses berpikir, lulusan magister pendidikan matematika dapat menghubungkan, mengevaluasi, memilih strategi, dan memecahkan masalah matematika berdasarkan informasi/pengalaman yang diperoleh. Lulusan magister pendidikan matematika juga dapat mengembangkan kemampuan metakognisi.
  3. Etnomatematika Kepulauan merupakan bahan kajian yang mengaitkan matematika dengan unsur budaya wilayah kepulauan. Wujud keterkaitannya diperlihatkan dalam aspek penerapan konsep-konsep matematika sesuai dengan budaya, dan cara mengerjakan matematika yang disesuaikan dengan keunikan budaya kepulauan, sehingga diharapkan lulusan magister pendidikan matematika dapat mengeksplorasi lebih jauh budaya kepulauan dan mengintegrasikannya dalam pembelajaran matematika, sekaligus menyadari bahwa matematika merupakan bagian dari budayanya.
  4. Unggul memiliki arti kemampuan daya saing yang tinggi. Adanya kegiatan pendidikan yang terus ditingkatkan kualitasnya secara berkelanjutan, dan penelitian pengembangan di bidang pendidikan matematika serta diaplikasikan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat, akan berkontribusi pada dihasilkannya lulusan magister pendidikan matematika yang unggul atau memiliki daya saing yang tinggi.
  5. Berkarakter bermakna memiliki ciri khas yang terpuji dalam integritas, jujur, adil, rendah hati, ulet dan pantang menyerah mengatasi tantangan zaman yang berubah cepat (adaptable), tegak berdiri dan menanjak senantiasa (inovatif) mengembangkan ilmu amaliah dan mendapat pengakuan luas (citra unggul) secara nasional dan internasional. Secara khusus, lulusan magister pendidikan matematika dalam menunjukkan keteladanan dalam bertindak, berkarya, dan dalam menjalani profesinya.
  6. Berbudaya memiliki arti mengenal ragam budaya dan menyadari perbedaan nilai dan kebiasaan dari tiap budaya. Wilayah kepulauan kaya akan ragam budaya, meliputi sistem kepercayaan, kesenian, hukum, adat istiadat, bahasa, dan kebiasaan-kebiasaan. Diharapkan dalam melaksanakan tugas profesi, lulusan magister pendidikan matematika mengenal, mengapresiasi, dan dapat berinteraksi dengan masyarakat beragam budaya.

Misi

Misi program studi magister pendidikan matematika Universitas Pattimura adalah sebagai berikut:

  1. Melaksanakan pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan dan meningkatkan  kualitas   pembelajaran   untuk   menghasilkan   lulusan   yang unggul, berkarakter, dan berbudaya dan dapat survive di wilayah kepulauan.
  2. Melaksanakan penelitian di bidang pendidikan matematika untuk mendukung upaya peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran matematika.
  3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berbasis kajian dan hasil penelitian dalam bidang pendidikan matematika untuk memberikan kontribusi optimal pada pembangunan daerah di bidang pendidikan dan pembelajaran matematika.
  4. Meningkatkan tradisi ilmiah yang produktif dalam menemukan dan mengembangkan berbagai inovasi di bidang pendidikan matematika

Tujuan

  1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas, berkarakter, dan memiliki daya saing tinggi dalam bidang pendidikan matematika secara umum dan etnomatematika kepulauan secara khusus (T1).
  2. Menghasilkan penelitian dalam bidang pendidikan matematika dan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan pendidikan matematika, serta memberikan kontribusi terhadap perkembangan pendidikan matematika secara umum dan etnomatematika kepulauan secara khusus (T2).
  3. Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan matematika pada level sekolah dan turut berkontribusi dalam penyelesaian masalah masyarakat dalam bidang pendidikan dan lingkungan hidup (T3).
  4. Menjadi pusat pelayanan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pendidikan matematika (T4).

 Tata Nilai 

Program Studi Magister Pendidikan Universitas Pattimura, mengembangkan tata nilai dengan Akronim BUMI-KU, sebagai berikut:

  1. Berbudaya: memahami, menghargai, menjunjung tinggi, dan melestarikan nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat kepulauan secara khusus dan masyarakat Indonesia secara umum.
  2. Unggul: senantiasa berupaya untuk mengembangkan diri dan menghasilkan yang terbaik bagi UNPATTI, daerah, dan negara
  3. Melayani: kesediaan membantu, mendidik, membimbing, memberikan dukungan kepada peserta didik dengan sepenuh hati untuk dapat mengembangkan potensinya secara maksimal. Juga kesediaan membantu orang lain yang membutuhkan bantuan terkait dengan profesi pendidik.
  4. Integritas: konsistensi antara pikiran, perkataan, dan tindakan yang merepresentasikan kejujuran, komitmen, tanggungjawab, kepatuhan terhadap norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat, negara dan bangsa
  5. Kreatif: ditengah keterbatasan daerah kepulauan, civitas academika dituntut untuk selalu berinovasi menghasilkan model, pendekatan, media, dsb yang relevan dengan konteks dan kebutuhan peserta didik.
  6. Ulet: kerja keras, tidak mudah putus asa, memiliki semangat Hotumese (berkembang dalam tantangan) – faktor geografis, iklim, keterbatasan ekonomi, berbagai keterbatasan di wilayah kepulauan tidak akan memudarkan tekad untuk terus maju dan memberikan yang terbaik.